anda disini: BERANDA > Konsultasi BAKAT/MINAT & KARIR > Konsultasi Potensi Bakat & Minat
Konsultasi Potensi Bakat & Minat
Menggali
POTENSI BAKAT, MINAT
Anak Remaja Level SLTA dalam rangka mempersiapkan menuju jenjang Studi Perguruan Tinggi
Apa perlunya mengetahui Potensi Bakat diri kita sendiri?
Setiap makhluk di dunia ini sudah dijamin rejekinya masing-masing oleh Tuhan Allah SWT, artinya sudah ada jatah rejeki yang telah Tuhan alokasikan kepada kita, pada sisi lain Tuhan menugaskan kita untuk berikhtiar atau dengan kata lain kita diharuskan bekerja, bekerja berarti berproses baik jasmani maupun rohaninya, dengan demikian berarti dengan telah adanya "jatah" rejeki di atas, tugas kita adalah bagaimana cara yang benar dan baik untuk "menjemput" rejeki dimaksud.
Demikian juga setiap individu tersebut sudah dibekali oleh Tuhan dengan Bakat/talenta masing-masing sehingga Tuhan menjamin setiap individu tersebut dapat "hidup" dan "menghidupi" yang menjadi tanggungjawabnya, nah inilah esensinya betapa sangat pentingnya setiap individu mendalami Potensi Bakat dirinya sendiri, karena hal ini akan menjadi bekal dalam berbagai keperluan sepanjang hayat dikandung badan, yang dimaksud di sini adalah akan sangat bermanfaat sepanjang hidupnya baik dalam masa studi yaitu program studi menjadi tepat sasaran, selanjutnya ilmu yang diperoleh tersebut akan sangat cocok diimplementasikan di dalam dunia kerja sehingga akan sangat menunjang karier selanjutnya yang lebih cemerlang, demikian pula berlanjut akan sangat menunjang di dalam membina keluarga yang sejahtera, karena di dalam keluarga terbina hubungan yang harmonis antara individu yang ada di dalamnya yang disebabkan satu individu dengan individu lainnya dalam keluarga sudah saling memahami kelebihan dan kekurangannya sehingga terjadi sinergi yang sangat positif di dalam keluarga.
Demikian juga setiap individu tersebut sudah dibekali oleh Tuhan dengan Bakat/talenta masing-masing sehingga Tuhan menjamin setiap individu tersebut dapat "hidup" dan "menghidupi" yang menjadi tanggungjawabnya, nah inilah esensinya betapa sangat pentingnya setiap individu mendalami Potensi Bakat dirinya sendiri, karena hal ini akan menjadi bekal dalam berbagai keperluan sepanjang hayat dikandung badan, yang dimaksud di sini adalah akan sangat bermanfaat sepanjang hidupnya baik dalam masa studi yaitu program studi menjadi tepat sasaran, selanjutnya ilmu yang diperoleh tersebut akan sangat cocok diimplementasikan di dalam dunia kerja sehingga akan sangat menunjang karier selanjutnya yang lebih cemerlang, demikian pula berlanjut akan sangat menunjang di dalam membina keluarga yang sejahtera, karena di dalam keluarga terbina hubungan yang harmonis antara individu yang ada di dalamnya yang disebabkan satu individu dengan individu lainnya dalam keluarga sudah saling memahami kelebihan dan kekurangannya sehingga terjadi sinergi yang sangat positif di dalam keluarga.
Kapan kita perlu mengetahui Potensi Bakat/Talenta diri kita sendiri?
Idealnya semenjak dilahirkan kita perlu mengetahui potensi Bakat/Talenta kita sendiri, pada saat ini seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan bakat anak sudah bisa dideteksi dari bayi dengan sidik jari, namun kalau kita kaitkan dengan proses perkembangan anak serta masa studi secara umum di level SLTA dan menjelang studi di perguruan tinggi dengan program studi yang spesifik, maka pada momen level SLTA adalah waktu yang tepat untuk menentukan pilihan masuk program yang cocok dan saat inilah mestinya pilihan yang diambil semestinya cocok dengan bakat yang dimiliki.
Apa risikonya apabila pilihan program studi tidak cocok dengan bakat diri kita?
Manusia telah dikarunia oleh Tuhan yaitu akal, akal diperlukan dalam kehidupan manusia, sehingga dengan akal tersebut manusia dapat berkarya dengan mengoptimalkan semua sumberdaya yang ada, dalam rangka itulah sebagaimana telah dikemukakan di atas, dalam proses kita akan "menjemput" rejeki dengan baik dan benar, supaya rejeki yang kita peroleh berlimpah dan berkah, maka diperlukan dengan bekerja yang mempunyai nilai tinggi dan tidak mungkin tanpa bekal yang memadai, apalagi dalam bekerja tidak enjoy karena tidak "menjiwai" maka risikonya kinerja kita tidak optimal.
Salam,
Rahmadi Nugroho
